Hari itu aku masih ingat sekali. Menjelang malam hari kuarahkan mobilku
kekampus. Aku ingin melihat jadwal Semester Pendek. Semester ini aku
mendapatkan 2 mata kuliah E, sehingga aku harus mengulang. Hal itu
karena petualangan-petualangaku yang membuatku jarang belajar. Malah
terkadang tugas kuliahpun jarang kukumpul. Aldo (mantanku) yang selalu
mengeksplorasi tubuhku setiap saat. Dimana saja dan kapan saja, dia
selalu mengajakku ML. bisa dipastikan tiap kami bertemu selalu diakhiri
diranjang. nafsunya sangat GD. Dia tidak bisa lihat situasi. Malah
disaat aku mo belajar buat ujian, dia malah mengerjai tubuhku sepanjang
malam. Mulanya aku kadang menolak, tapi dia mampu memancing libidoku,
sehingga kurelakan tubuhku menjadi santapannya sehari-hari. Aku yang
memang sudah mulai doyan Sex, bahkan tak jarang yang merengek-rengek
minta disodok olehnya. Tapi itu dulu, seperti biasa aku ga bisa tahan
terhadap satu cowo hingga kami putus baik-baik 1 bulan yang lalu.
Apalagi aku sadar Aldo ternyata ga tulus mencintaiku, dia hanya
mencintai tubuhku saja.
Aku memperkenalkan diri dulu
namaku Aliah,aku dikaruniai wajah yang cantik. Bodiku sangat sexy,
tinggi langsing, pahaku jenjang dan mulus, buah dadaku pun membusung
indah, ukuranku 34B, dipercantik dengan rambut panjang kemerahan yang
dikuncir ke belakang dan wajah oval yang putih mulus.Aku termasuk salah
satu bunga kampus.
Aku segera memasuki gedung fakultasku,
di sana lorong-lorong sudah mulai gelap. Ruangan-ruangan sudah mulai
tutup. terkadang timbul perasaan ngeri di gedung itu. Akhirnya sampai
juga aku di tingkat 4 dimana jadwal SP dipasang. Untunglah disana ada
seorang cowo, namanya rama, satu fakultas tapi beda jurusan. Padahal aku
sudah sangat takut sendirian digedung gelap ini.
Halo ramaÂsapaku.
Hai
juga AliahÂjawabnya, sambil matanya menerawang kedadaku. Maklum malam
itu aku menggunakan tanktop putih yang ketat sehingga menonjolkan
payudaraku. Kami hanya diam sambil menatap papan pengumuman.
Eh, omong-omong kamu kok baru malam-malam gini, nggak takut gedungnya udah gelap gini? tanyanya memecah keheningan.
Iya takut juga sih,tapi tadi sekalian lewat aja kok, jadi mampir ke
siniÂjawabku tanpa memperdulikan matanya yang jelayatan kearah tubuhku.
Sehabis menulis jadwal SPku dia mengajakku mampir keruangan Himpunan
Mahasiswa. Dia termasuk pengurus rupanya sehingga memiliki kunci. Aku
yang memang ga terburu-buru memenuhi permintaannya. Apalagi aku sangat
haus, aku mau minum. Setelah pintu ruangan himpunan dibuka, ditawarinya
aku minum sofdrink yang ada di lemari es. Kududukkan pantatku
disalahsatu kursi panjang ruangan yang berukuran 4X3m itu. Kami pun
mulai mengobrol, dan obrolan kami makin melebar dan semakin akrab.
Hingga
kini belum ada seorang pun yang terlihat di tempat kami sehingga mulai
timbul pikiran kotorku. Rama lumayan ganteng orangnya. Aku sangat suka
tatapannya menikmati tubuhku. Nafsuku perlahan-lahan mulai bangkit.
Apalagi aku sudah beberapa lama tidak menikmati sex.
Sambil
mengobrol, matanya mencuri-curi kedada dan pahaku. Aku merasakan bahwa
vaginaku mulai basah oleh tatapannya. Dapat kuperhatikan tonjolan
dibalik celananya. Dia juga mulai bernafsu. Siapa sih ga horny dalam
situasi seperti ini. Sepasang laki-laki dan perempuan dalam gedung yang
gelap.
wajah kami saling menatap dan tanpa sadar
wajahku makin mendekati wajahnya. Ketika semakin dekat tiba-tiba
wajahnya maju menyambutku sehingga bibir kami sekarang saling
berpagutan. Tangannya pun mulai melingkari pinggangku yang ramping.
Kubuka mulutku dan lidah kami saling beradu. Tangannya tak tinggal diam,
dirabanya dadaku lalu diremas-remasnya. Aku meleguh nikmat sambil terus
berciuman. Ciumannya turun ke leherku, dijilatinya leher jenjangku,
sehingga membuatku kegelian. Kembali kulumat bibirnya.
Sambil berciuman tangan kami saling melucuti pakaian masing-masing.
Kubuka kemeja lengan panjangnnya. Dia juga mulai melepas pakaianku. Tapi
dia nampaknya kesulitan melepas tanktop miniku, maka kubantu dia untuk
melepaskannya. Setelah kulepas tank top ku, braku juga kulepas kemudian
sehingga tubuh putih mulusku terpampang dihadapnya. Seperti laki-laki
lain yang pernah menyetubuhiku, dia juga takjub melihat bongkahan daging
payudaraku yang kencang dan putingnya kemerahan.
Tanpa
menunggu lama diarahkannya mulutnya ke puting dada kananku. Puting yang
sudah menegang itu disapunya dengan lidahnya. Hal itu membuatku
menggelinjang-gelinjang dan tanpa terasa aku mendesah.
Oh.hhhÂ
Puas
menjilati dadaku, segera dilepaskannya Celanaku berserta CDku
sekalian,sehingga aku telanjang bulat diruangan itu. Matanya nanar
memandang vaginaku yang ditumbuhi bulu-bulu halus. Tanpa menunggu lama
diarahkannya wajahnya ke vaginaku, aku tahu maksudnya, maka
kurenggangkan kedua pahaku agar lidahnya bisa menjelajah lebih luas.
Sapuan lidahnya begitu mantap menyusuri celah-celah kenikmatan pada
kemaluanku. Oh sunguh nikmat sekali. Aku mendesah lebih panjang saat
lidahnya bertemu klitorisku yang sensitif. Mulutnya kadang mengisap dan
kadang menggigit pelan sehingga menimbulkan sensasi luar biasa.
Sementara tangannya terus meremas pantatku.
oh..ohoh..Âesahku
sambil menggigit bibirku. Sunguh indah oral sex yang dilakukanya. Aku
hanya memejamkan mata menikmati lidahnya menyerang setiap millimeter
vaginaku. Aku ga tahu sejak kapan aku mulai suka dioral, tapi yang pasti
mulanya risih dan malu, tapi lama-kelamaan menjadi suatu kenikmatan dan
keharusan.
Puas menjilati vaginaku, mulutnya kembali
beralih ke payudaraku. Kembali dilumatnya benda bulat didadaku. Bahkan
kini putting dadaku digigitnya pelan-pelan. Aku mendesah-desah nikmat.
sementara tangannya mulai menyusup ke vaginaku. Selangkanganku terasa
semakin banjir saja karena jarinya mengorek-ngorek lubang vaginaku.
Selain payudaraku, ketiakku yang bersih pun tak luput dari jilatannya
sehingga menimbulkan sensasi geli. Tanganku merambat ke bawah mencari
penisnya, benda itu kini telah mengeras seperti batu. Kuelusi sambil
menikmati rangsangan-rangsangan yang diberikan padaku. Jari-jarinya
berlumuran cairan bening dari vaginaku begitu dia keluarkan.
Tidak
berapa lama kemudian akhirnya aku orgasme dengan permainan tangannya
divaginaku. ohh.aku keluar.Âdesahku mewarnai orgasmeku yang pertama.
Dia melepaskan tubuhku.
Kemudian dia melepaskan
semua pakaiannnya hingga bugil total. Penisnya yang sudah tegak
terpampang dihadapku. Dia nampaknya sudah sangat bernafsu sekali melihat
tubuh telanjangku terkapar di kursi panjang itu. Diangaktnya tubuhku ke
matras ditengah ruang himpunan itu. Matanya sangat tajam menatap
vaginaku, dan dia sudah tidak sabar lagi. Maka dengan buru-buru
diarahkannya penisnya ke vaginaku. Kedua kaki ku dibukanya lebar-lebar
sementara ujung penisnya didekatkan di lubang vaginaku. Dia memajukan
badannya ke depan untuk mendorong penisnya memasuki vaginaku. Tubuhku
bergetar saat penisnya menembuh vaginaku. sebagian penisnya telah
memasuki vaginaku. Kemudian Dia memasukkan penisnya lebih dalam lagi
sampai akhirnya penisnya masuk seluruhnya ke dalam vagina ku.
Auw.ohÂJeritku
pelan. Seperti biasa aku menjerit kala benda bulat panjang memasuki
vaginaku. dia mengerti akan jeritanku dan membiarkan penisnya berhenti
sebentar dilorong vaginaku.
Nikmat sekali,aliahÂDesahnya juga sambil menatap wajahku yang kemerahan.
ÂVaginamu
sungguh nikmat sudah lama aku ingin menyetubuhimu akhirnya kesampaian
juga malam ini. Aku akan menikmatimu sepuasnyaÂtimpalnya lagi.
Aku
hanya mengangguk pelan. Bukan hal biasa jika ada cowo yang ingin
menikmati tubuhku. Bahkan dosen dan penjaga kampus sekalipun pasti
tergiur dengan kecantikan dan keseksian tubuhku. Aku ga sombong, tapi
itulah keadaanya.
Kemudian Dia mengeluarkan dan
memasukkan penisnya berulang-ulang divaginaku dia mengocok tubuh ku
dengan penuh nafsu. Gesekan-gesekan didinding vaginaku menimbulkan
kenikmatan yang tiada tara. Aku tak kuat untuk tidak menjerit.
Kocokannya itu membuat tubuhku berguncang dengan hebatnya bahkan membuat
buah dadaku bergerak vertikal dan berputar-putar.
oh..teruster..us..
kocok akuÂaku mulai mendesah-desah liar. Dia tambah semangat.
Mendengar desahan ku dan menyaksikan buah dadaku yang berguncang-guncang
itu, Dia makin nafsu saja. Sambil menyetubuhi ku, direngkuhnya buah
dadaku, diremas-remas dengan gemasnya. Hal itu membuatku semakin
melayang. Sunguh nikmat sodokanya diliangku.
Kemudian
Dia melepaskan dirinya dari tubuh ku. Dia lalu menyuruhku untuk
menunging . aku membalikkan badan dan menungging membelakanginya. Lalu
Dia kembali menyetubuhiku dengan posisi doggy style. Aku kembali
mendesah-desah saat dikocok seperti itu. Sodokannya semakin mantap
dengan posisiku yang menungging. Pantatku dipegangnya dan ditarik dan
majukan kearah penisnya. Tubuhku basah oleh keringat.
Sambil menyetubuhiku, Dia memegang-megang dan meremas-remas payudaraku
dari belakang. Payudaraku semakin besar karena aku sudah sangat
terangsang ditambah lagi posisiku yang menungging membuat dadaku makin
ranum. Ditariknya dadaku denga lembut. Aku makin gila dibuatnya. Aku
makin mendesah-desah dibuatnya. Aku ga perduli bahwa suaraku akan
terdengar keluar ruangan. Tapi berhubung malam, pasti ga ada orang
pikirku, sehingga kembali aku menjerit-jerit.
Ada
sekitar 20 menit kami bercinta. Dan aku merasakn sebentar lagi akan
orgasme. Aku ikut menggoyangkan pantatku sehingga terdengar suara badan
kami beradu. Sebentara lagi aku akan orgasme maka kuminta rama makin
cepat mengocokku. Akhirnya aku benar-benar mengalami klimaks.
Ohyess.Âjeritku
panjang.Kurasakan cairan vaginaku mengalir deras membasahi penisnya
yang masih aktif menusuk liang senggamaku. Rama juga makin cepat
memaju-mundurkan penisnya, aku mencoba bertahan. Tak berapa lama setelah
itu rama pun juga mengalami ejakulasi. Ia menumpahkan spermanya di
dalam vaginaku. Aku langsung ambruk. Rama ikut ambtuk menindihku.
Nikmat sekali,Aliah. Sex terindah yang pernah kualamiÂUjarnya sambil mengecup leher belakangku..
makasihÂlirihku pelan. Mulutku ternganga menerima semprotan spermanya barusan.
Dia
lalu menjatuhkan tubuhnya disebelahku. Kami mengobrol sebentar untuk
memulihkan tenaga. Dia memintaku untuk bisa melukukannya lagi lain
waktu. Aku bilang ga janji, karena aku ga mau dicap cewe gampanganan.
Dia mendesakku lagi, katanya dia sangat tergila-gila padaku, bahkan dia
memintaku untuk jadi pacarnya, tapi terang aja kutolak. Rama bukan
tipeku. Ini juga aku mau ML dengannya hanya karena terbawa suasana, kalo
ga ga lah yauw.
Belum pulih benar tenagaku,
Tiba-tiba terdengar gagang pintu dibuka dari luar. pintu pun terbuka,
dan kami terkejut bukan main melihat orang yang berdiri di depan pintu.
Dia adalah Pak Dorman, penjaga gedung ini yang juga bertanggung jawab
akan keamanan inventaris gedung. Aku buru-buru berusah menutupi tubuh
telanjangku dengan berlindung dibalik punggung Rama. Rama juga berusaha
menutupi penisnya dengan Koran yang ada disebelahnya. Pak dorman
terkejut juga melihat kami. Tapi dia langsung bisa mengendalikan diri
dan melihat satu peluang dihadapannya.
Ayo, lagi ngapain kalian malam-malam disini? Habis ngentot ya?Âkatanya nyengir.
Maaf Pak, kita memang salah, tolong Pak jangan bilang sama siapa-siapa tentang hal ini, Jawab rama terbata-bata.
Iya
pak, jangan dilaporin ya. Nanti kami bisa di DO. Please pak. ujarku
lagi mengingat kejadian ITENAS beberapa waktu lalu. Sumpah aku sangat
takut kejadian ini terbongkar. Takut reputasiku hancur total.
Hmmm baik saya pasti akan jaga rahasia ini kok, asalÂ
Asal apa Pak? tanyaku, mulai curiga. Dia pasti minta duit pikirku.
Orang tua itu menutup pintu dan berjalan mendekati kami.
Saya
mau tutup mulut, Asal saya boleh ikut merasakan kenikmatan tubuhmu,
he.. he he! katanya sambil menatapku. Aku kontan terkejut bukan main.
Gila..pikirku tua-tua masih doyan sex juga.
Dia lalu berjalan mendekati kami dengan senyum mengerikan.
Jangan, Pak, jangan! ujarku sambil berusaha menutupi dada dan
vaginaku. Kemudian aku berkata  bagaimana kalo kami ganti dengan duit
aja. itung-itung uang tutup mulut, bagaimana pak?Âtawarku. karena aku
merasa ngeri harus melayaninya. Tapi dia menolak tawaranku, dia sudah
sangat bernafsu sekali rupanya. Aku kesal melihat rama yang hanya diam
saja. Ga bertanggung jawab batinku. Aku marah kepadanya
bagaimana
neng, neng bisa pilih, menuruti keinginan saya atau saya laporkan ke
ketua jurusan? Tanyanya mengancam. Perasan aneh mulai menjalari
tubuhku disertai keringat dingin yang mengucuri dahiku karena tatapan
matanya seolah-olah ingin memangsaku. Aku sungguh bingung bercampur
marah tidak tahu harus bagaimana. Nampaknya tiada pilihan lain bagiku
selain mengikutinya. Kalau acamannya ternyata benar dan berita ini
tersebar bagaimana reputasiku, keluargaku, bisa-bisa hancur semuanya.
Gimana
Neng, apa sudah berubah pikiran? tanyanya sekali lagi. dengan sangat
berat aku akhirnya hanya menganggukkan pelan.aku pasrah apa yang akan
dilakukannya terhadapku. setelah kupikir-pikir daripada reputasiku
hancur, lebih baik aku menuruti kemauannya. Lagipula aku termasuk type
cewek yang bebas, hanya saja aku belum pernah melayani orang bertampang
seram, dekil dan lusuh seperti Pak Dorman ini, juga perbedaan usiaku
dengannya yang lebih pantas sebagai ayahku. Pak Dorman orangnya berumur
50-an keatas, rambutnya sudah agak beruban, namun badannya masih tegap.
Dia tersenyum penuh kemenangan. Dia lalu menyuruh
rama untuk menyingkir, lalu mendekatiku yang masih duduk dengan
telanjang. Dia tertegun ketika melihat payudaraku yang sudah tidak
tertutup apa-apa lagi. Matanya hamper copot menikmati pemandangan indah
dadaku yang putih mulus dengan ukuran yang lumayan besar untuk gadis
seusiaku. Kini dengan leluasa tangannya yang kasar itu menjelajahi
payudaraku yang mulus terawat dengan melakukan remasan, belaian, dan
pelintiran pada putingku.
ah..pak..pelan-pelan jeritku kala tangannya makin kasar saja meremas dadaku.
maaf
neng,abis tetek neng indah sekali. Belum pernah bapak lihat yang
seperti ini. Mimpi apa ya aku tadi malam.he..he.. ujarnya. Wajahnya
sungguh menjijikkan bagiku. Mukanya jauh dari tampang ganteng, bahkan
cenderung seram, dengan bopeng disana-sini. Aku lumayan takut
terhadapnya.
Tangan gempalnya kembali meremasi
payudara ku, sementara tangan yang lainnya mulai mengelus-elus pahaku
yang putih mulus. Aku tidak tahu harus berbuat apa, didalam hatiku terus
berkecamuk antara perasaan benci dan perasaan ingin menikmatinya lebih
jauh, aku hanya bisa menikmati perlakuannya dengan jantung
berdebar-debar.
Kemudian dibentangkannya pahaku
lebar-lebar, tangannya mulai merayap ke bagian selangkanganku. Jari-jari
besar itu menyusup ke bibir vaginaku, mula-mula hanya mengusap-ngusap
bagian permukaan saja lalu mulai bergerak perlahan-lahan diantara
kerimbunan bulu-bulu mencari liangnya. Perasaan tidak berdaya begitu
menyelubungiku, serangan-serangan itu sungguh membuatku terbuai. Kedua
mataku terpejam sambil mulutku mengeluarkan desahan-desahan
Eeemmhhuuhh.. jangan Pak, tolong hentikan.. eemmhhÂ.
Sambil
mengorek-ngorek liangku, pak Dorman mendekatkan mulutnya kewajahku.
Pada awalnya aku menghindari dicium olehnya karena bau nafasnya tidak
sedap, namun dia bergerak lebih cepat dan berhasil melumat bibirku.
bibirnya yang tebal itu sekarang menempel di bibirku, aku bisa merasakan
kumis pendek yang kasar menggesek sekitar bibirku juga deru nafasnya
pada wajahku.
Lama-lama mulutku mulai terbuka membiarkan
lidahnya masuk, dia menyapu langit-langit mulutku dan menggelikitik
lidahku dengan lidahnya sehingga lidahku pun turut beradu dengannya.
Kami larut dalam birahi sehingga bau mulutnya itu seolah-olah hilang,
malahan kini aku lebih berani memainkan lidahku di dalam mulutnya.
Vaginaku
sudah sangat banjir oleh tangannya, tapi dia tidak perduli dia tetap
memainkan jarinya disana. Dikeluar-masukkan jari telunjukknya diliangku
dengan penuh nafsu. Bahkan kini dipaksakannya 2 buah jarinya masuk
keliangku. Kontan aku hendak menjerit,karena rasa sakit yang kurasakan,
namun ditahan oleh mulutnya yang masih melumatku. Dia nampaknya sangat
menikmati permainan ini, hal itu terbukti dari semangatnya yang tinggi
untuk mempermainkan tubuhku.
Setelah puas
berrciuman, Pak Dorman melepaskan ciumannya dan melepas ikat pinggang
usangnya, lalu membuka celana berikut kolornya. Begitu celana dalamnya
terlepas benda didalamnya yang sudah mengeras langsung mengacung siap
memulai aksinya. Aku terkejut bukan main melihat benda itu yang begitu
besar dan berurat, warnanya hitam pula. Aku ngeri melihatnya, ukurannya
hamper sebesar lengan bayi, Jauh lebih besar dibandingkan dibanding
milik orang-orang yang pernah ML denganku. Bisa jebol vaginaku dbenda
ini,batinku.
Dengan tetap memakai bajunya, dia
berlutut di samping kepalaku dan memintaku mengelusi senjatanya itu.
Pertamanya aku masih ngeri dan jijik melihat benda besar itu. Aku tahu
pasti bau. Tapi dia memintaku menyentuhnya sambil menggosokkan penis itu
pada wajahku.Tiada pilihan lain bagiku, Akupun pelan-pelan meraih benda
itu, ya ampun tanganku yang mungil tak muat menggenggamnya, sungguh
fantastis ukurannya. Perlahan-lahan kukocok-kocok benda hitam itu.
Kudlihat dia meringis merasakan lemmbutnya tanganku.
Kemudian kubimbing penis dalam genggamanku ke wajahku. Tercium bau yang
memualkan ketika penisnya mendekati bibirku, sialnya lagi Pak Dorman
malah memerintahakan untuk menjilatinya dulu sehingga bau itu makin
terasa saja. Karena tidak ada pilihan lain aku terpaksa mulai menjilati
penis hitam yang menjijikkan itu. uuhh.. susah sekali memasukkannya
karena ukurannya yang besar. mulutku yang mungil dan merah tak mampu
menampung semua penisnya, namun tak kupaksakan. Aku mulai menjilati
benda itu dari kepalanya sampai buah zakarnya, semua kujilati sampai
basah oleh liurku. Sekilas tercium bau yang asing dari penisnya sehingga
aku harus menahan nafas .
Uaahh.. uueennakk ohhh.Â
ceracaunya menikmati seponganku. Kukeluarkan semua teknik menyepong-ku
sampai dia mendesah nikmat. Saking asiknya aku baru sadar bahwa
tangannya sudah bercokol di payudaraku. Aku makin bersemangat, Selain
menyepong tanganku turut aktif mengocok ataupun memijati buah pelirnya.
Aku berencana membuatnya orgasme duluan agar aku cepat-cepat keluar dari
ruangan ini. Tapi ternyta dia sangat kuat.
Setelah lewat
10 menitan dia melepas penisnya dari mulutku, sepertinya dia tidak mau
cepat-cepat orgasme sebelum permainan yang lebih dalam. Akupun merasa
lebih lega karena mulutku sudah pegal dan dapat kembali menghirup udara
segar.
Hhhmmmgimana neng? udah siap dientot? kurasakan
hembusan nafas Pak Usep di telingaku. Dia lalu membaringkan tubuhku
diruangan yang beralaskan karpet itu. Matanya nanar menatap gundukan
daging vaginaku. Kemudian kurasakan tangan kokohnya memegang kedua
pergelangan kakiku lalu membentangkan pahaku lebar-lebar sampai
pinggulku sedikit terangkat. Dia sudah dalam posisi siap menusuk,
ditekannya kepala penisnya pada vaginaku yang sudah licin, Penisnya yang
kekar itu menancap perlahan-lahan di dalam vaginaku. Aku memejamkan
mata, meringis, dan merintih menahan rasa perih akibat gesekan benda itu
pada milikku yang masih sempit. kemudian dipompanya penisnya sambil
membentangkan pahaku lebih lebar lagi. Batang yang gemuk itu
dipaksakannya masuk ke vagina sempitku sehingga aku merintih kesakitan.
Aauuuhhh! aku menjerit lebih keras dengan tubuh
berkelejotan karena hentakan kerasnya pada vaginaku.Namun hal itu
bukannya membuatnya iba malahan terus mejejalkan penisnya lebih dalam
lagi sampai akhirnya seluruh penis itu tertancap.
Oooohhuueenak banget non! ceracaunya merasakan jepitan dinding vaginaku.
Oh, aku benar-benar telah disetubuhi olehnya, aku kesal pada diriku
sendiri yang tak berdaya melawan malah terangsang. Perlahan-lahan rasa
sakit berubah menhjadi nikkmat yang tiada tara. Aku ikut menggoyangkan
pantatku untuk memperpanjang rasa nikmat dikepalaku.
Puas
menikmati jepitan dinding vaginaku, pelan-pelan dia mulai menggenjotku,
maju mundur terkadang diputar. Kurasakan semakin lama pompaannya semakin
cepat sehingga aku tidak kuasa menahan desahan, sesekali aku menggigiti
jariku menahan nikmat, serta menggeleng-gelengkan kepalaku ke
kiri-kanan sehingga rambut panjangku pun ikut tergerai kesana kemari.
Dengan
tetap menggenjot, dia melepaskan kaosnya dan melemparnya. tubuhnya
begitu berisi. Hitam besar dan berkeringat. otot-ototnya membentuk
dengan indah, juga otot perutnya yang seperti kotak-kotak. Kemudian dia
kembali menggenjotku.
Tampangku yang sudah semrawut
itu nampaknya makin membangkitkan gairahnya, buktinya dia menggenjotku
dengan lebih bertenaga, bahkan disertai sodokan-sodokan keras yang
membuatku makin histeris. Kemudian tangan kanannya maju menangkap
payudaraku yang tergoncang-goncang. Syaraf-syaraf pada daerah sensitif
di tubuhku bereaksi memberi perasaan nikmat ke seluruh tubuhku. Dia
dengan bernafsu menangkap payudaraku yang begerak bebas. Genjotannya
semakin kuat dan bertenaga, terkadang diselingi dengan gerakan memutar
yang membuat vaginaku terasa diobok-obok.
Ahh.. aahh.. yeahh, terus tusuk pak..ah. desahku dengan mempererat pelukanku.
rama yang dari tadi hanya dia menonton nampaknya mulai terangsang juga
menyaksikan tubuh mulusku dinikmati pria seperti Pak Dorman. Dia lalu
mendekat kepadaku, dia juga ingin merasakan kenikmatan yang dirasakan
Pak dorman, maka tangannya mulai meremas buah dadaku, putingku yang
sudah tegang itu dipencetnya sesekali diplintirnya. Kemudian dilumatnya
bibirku. Aku hanya bisa pasrah diserang dari 2 arah. Apalagi rama makin
meningkatkan aksinya, payudaraku dilahapnya dengan rakus. Dia sangat
menyukai benda itu, sehingga senang sekali berlama-lama didadaku. Dada
kiri dan kananku menjadi santapannya. Aku tahu pasti dadaku semakin
merah dan meninggalkan cupangan.
Oh..neng aliahnikmatse..akliÂceracau pak Dorman sama sepertiku.
Tusukan
di vaginaku serta lumatan bibir rama di payudaraku membuatku makin
gila. Kulihat atap ruangan itu mulai berputar menindih kepalaku. Aku
merasakan bahwa sebentar lagi akan orgasme. hingga beberapa detik
kemudian tubuhku bagaikan kesetrum dan mengucurlah cairan dari vaginaku
dengan deras sampai membasahi pahaku.
Ahh..ohhPak
! desahku sambil menggeliat-geliat menikmati keindahan dunia ini. Aku
merintih panjang sampai tubuhku melemas kembali, nafasku masih kacau
setelah mencapai orgasme. Aku mengira dia juga akan segera memuntahkan
maninya, ternyata perkiraanku salah, dia masih dengan ganas
menyetubuhiku tanpa memberi waktu istirahat. Kemudian dia membalikkan
tubuhku dengan posisi doggy stly. Rama melepaskan dadaku sebentar untuk
memudahkanku membalikkan tubuh.
Tanganku bertumpu
menahan berat tubuhku. Walau masih lemas namun kupaksakan untuk
bertahan. Aku hanya pasrah saja atas apa yang akan diperbuatnya
terhadapku. Kemudian dia menyelipkan penisnya di antara selangkanganku
lewat belakang. Aku mendesis nikmat saat penis itu pelan-pelan memasuki
vaginaku yang sudah becek oleh lendirku.
Ooohhh.
enak banget si neng ini! celotehnya. Pak Dorman menggenjotku dengan
penuh semangat. Aku yang masih lemas merasakan sakit divaginaku karena
baru orgasme. Keringat sudah membasahi tubuh kami. Erangannya dan
jeritan kesakitan dariku mewarnai percabulan ini. Permainan dia sungguh
menyiksaku, dia memulainya dengan genjotan-genjotan pelan, tapi
lama-kelamaan sodokannya terasa makin keras dan kasar sampai tubuhku
berguncang dengan hebatnya. Dadaku terayun-ayun kedepan dan kebelakang.
Hal itu tidak disia-siakannya, dia kembali meremas dadaku yang makin
besar. Bukan hanya itu saja,tangannya kini dengan leluasa
berpindah-pindah dari pinggang, meremas pantat dan meremas payudaraku
yang menggelantung berat ke bawah. Kini Pak dorman bahkan lebih
memperhebat serangannya.
Tak berapa lam kemudian aku mulai mendesah nikmat.
oh..oh
Pakteruspuaskan. aku.. Kembali aku mendesah karena rasa nikmat mulai
menjalar keseluruh tubuhku. Rasa sakitku hilang digantikan semangat
untuk menikmati lebih dan lebih lagi.
Pada saat itu
tanpa terasa, Rama telah duduk mengangkang di depanku. Ia menyodorkan
batang penisnya ke dalam mulutku, aku menolaknya karena aku masih marah
kepadanya karena tidak bertanggung jawab. Tapi dia mau dipuaskan maka
tangannya meraih kepalaku dan dengan setengah memaksa ia menjejalkan
batang kejantanannya itu ke dalam mulutku yang terbuka karena aku
mendesah. Dengan kasar dimaju-mundurkannya penisnya bibir merahku.
Kini aku kembali melayani dua orang sekaligus. Pak Dorman yang sedang
menyetubuhiku dari belakang nan Ramayang sedang memaksaku melakukan oral
seks terhadap dirinya. Pak Dorman kadang-kadang malah menyorongkan
kepalanya ke depan untuk menikmati payudaraku. Aku mengerang pelan
setiap kali ia menghisap puting susuku. Dengan dua orang yang
mengeroyokku aku sungguh kewalahan hingga tidak bisa berbuat apa-apa.
Malahan aku merasa sangat terangsang dengan posisi seperti ini. Maka
dengan bernafsu kuhisap penis Rama. kusedot-sedot benda itu sambil ku
keluar masukkan dimulutku.
AliahohÂ, dia mulai
melenguh lemah menikmati oralku. Dia meremas-remas rambutku menahan
kenikmatan yang kuberikan. Kukeluarkan teknik mengoralku sehingga dia
makin belingsatan saja. Remasan dirambutku makin kuat saja.
eennnggghhh.mmmhhhÂhanya itu yang keluar dari mulutku yang tertahan penis rama.
Mereka menyetubuhiku dari dua arah, yang satu akan menyebabkan penis
pada tubuh mereka yang berada di arah lainnya semakin menghunjam.
Kadang-kadang aku hampir tersedak. Pak dorman terus memacu
menggebu-gebu. Laki-laki itu sibuk memacu sambil meremasi payudaraku
yang menggelantung berat ke bawah.
sebentar
lagisebentar lagi..Âdesah Pak Dorman, meyatakan bahwa sebentar lagi dia
akan orgasme. Maka dipercepat sodokannya, remasannya didadaku jga makin
keras, sehingg aku mengaduh kesakitan. Aku lalu merasakan cairan hangat
menyembur di dalam vaginaku, banyak sekali spermanya menyemprotkan
diliangku sehingga menetes keluar mengalir dipahaku. Untung saat itu
bukan masa suburku. Kalo ga bisa bahaya. Dia pun terkulai lemas diatas
punggungku dengan penis masih tertancap. Perlhan-lahan penisnya
mengecil. Pak Dorman lalu terbaring lemas disebelahku.
rama masih memaju mundurka penisnya semakin ganas. Dan pada saat hampir
bersamaan Rama juga mengerang keras. Batang kejantanannya yang masih
berada di dalam mulutku bergerak liar dan menyemprotkan air maninya yang
kental dan hangat. Cairan kental yang hangat itu akhirnya tertelan
olehku. Banyak sekali. Bahkan sampai meluap keluar membasahi daerah
sekitar bibirku sampai meleleh ke leher. Aku tak bisa berbuat apa-apa,
selain dengan cepat mencoba menelan semua yang ada supaya tidak terlalu
terasa di dalam mulutku.
Senin, 30 September 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar